Sabtu, 27 Juli 2013

Pemberontakan Warsawa



Pada masa Perang Dunia II terdapat dua pemberontakan di Warsawa, yaitu Pemberontakan Ghetto Warsawa (1943) dan Pemberontakan Warsawa (1944).

Pemberontakan Ghetto Warsawa


Pemberontakan Ghetto Warsawa terjadi setelah penduduk Yahudi yang sebelumnya dipaksa tinggal di sana oleh Nazi mulai dipindahkan secara besar-besaran ke kamp-kamp konsentrasi di Polandia, untuk melaksanakan "Solusi Terakhir" (Endlösung) Hitler untuk memusnahkan kaum Yahudi dari wilayah kekuasaannya.

Pada mulanya, kebanyakan kaum Yahudi tidak tahu bahwa perintah pemindahan mereka merupakan awal dari perjalanan menuju kematian. Hal ini karena Nazi mengatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke tempat yang lebih baik di Rusia. Akibatnya, kaum Yahudi meninggalkan ghetto dengan perasaan tenang.

Kemudian datang kabar dari gerakan perlawanan bahwa orang-orang yang meninggalkan ghetto ternyata dikirimkan ke kamp-kamp militer, terutama Treblinka, untuk dibunuh di kamar gas. Akhirnya, di bawah sejumlah pengikut Zionis dan sosialis, orang Yahudi yang tersisa bangkit melawan orang Jerman yang hendak mendeportasi mereka.

Untuk mematahkan perlawanan mereka, pemimpin SS Himmler mengirimkan Jenderal SS Stroop dan pasukannya yang terdiri atas campuran pasukan SS-polisi, tentara reguler, dan milisi-milisi Latvia dan lokal yang pro-Nazi. Perlawanan kaum Yahudi berlangsung selama tiga bulan. Sisa-sisa penduduk ghetto kemudian dibunuh di Treblinka sementara kawasan ghetto Warsawa sendiri diratakan dengan tanah.

Pemberontakan Warsawa



Pemberontakan Warsawa tahun 1944 pecah pada bulan Agustus 1944. Pemberontakan tersebut dilatarbelakangi oleh perselisihan antara pemerintah Polandia di pengasingan dengan Uni Soviet.

Pada saat mengusir tentara Jerman dari Polandia, Uni Soviet mendudukkan pemerintahan yang dipimpin oleh para tokoh komunis Polandia. Hal ini tidak disenangi oleh pemerintah Polandia di pengasingan, yang didukung oleh kebanyakan penduduk Polandia yang anti-Soviet dan anti-komunis.

Agar dapat mematahkan klaim Soviet sebagai "pembebas" Polandia, kelompok gerilya anti-komunis Polandia di bawah pimpinan Jenderal Bor Komorowski berusaha untuk merebut Warsawa dari tangan Jerman ketika Tentara Merah berada di depan gerbang Warsawa.

Pemberontakan meletus pada awal Agustus 1944, di mana kaum gerilyawan dan penduduk sipil Warsawa bahu-membahu untuk merebut ibukota mereka dari tangan Nazi. Hitler yang marah mengirimkan pasukan SS untuk mematahkan perlawanan tersebut. Di antara pasukan SS tersebut terdapat sebuah unit yang terdiri atas orang hukuman. Selain itu, SS juga mengerahkan tentara bayaran mereka yang kejam, yang terdiri atas orang-orang Rusia, Ukraina, dan Muslim Rusia.

Ketika pemberontakan terjadi, Stalin membuat langkah menentukan yang menghancurkan perlawanan orang Polandia. Stalin tidak mengirimkan tank ke Warsawa, namuun dia memerintahkan pasukannya untuk berhenti di pinggiran kota Warsawa dan membiarkan Jerman berkonsentrasi untuk menumpas kaum gerilyawan. Bahkan dia juga melarang pesawat-pesawat terbang Inggris dan Amerika untuk mengirimkan bantuan kepada gerakan perlawanan di Warsawa.

Segera saja kaum gerilyawan Polandia kewalahan. Dalam aksi untuk menumpas perlawanan, pasukan SS dan tentara bayaran mereka melakukan berbagai aksi pembunuhan, perampokan, dan pemerkosaan terhadap penduduk sipil Warsawa.

Diperkirakan 150.000 penduduk Warsawa tewas selama pertempuran yang berlangsung hingga Oktober 1944. Bor Komorowski sendiri kemudian ditawan Jerman.

Baru pada bulan Januari 1945, ketika kekuatan anti-komunis sudah lumpuh, Tentara Merah membebaskan Warsawa dan menempatkan Polandia di bawah kekuasaan para tokoh komunis Polandia.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar