Kamis, 04 Juli 2013

Di Balik Pencopotan Mursi dari Kursi Presiden


 
LAPANGAN Tahrir, Kairo satu tahun lalu. Para pendemo Mursi berkumpul. Mereka adalah anak-anak tanggung usia SMP-SMA. Perawakannya memang besar, namun sebenarnya mereka adalah anak-anak kurang mampu yang didatangkan dari pinggiran Kairo. Sore hari, setelah berdemo, mereka berkumpul di pinggiran Sungai Nil dan mendapatkan bayaran. Setelah itu mereka berpesta, berjoget dan minum-minum di atas perahu-perahu wisata yang banyak bersliweran di Sungai Nil.

Beberapa jam setelah Mursi dicopot dari kursi presiden, Syaikh Al-’Arifi, Imam Alharamain—imam dua kota haram Mekkah dan MAdinah, berujar, “Baru pertama kali sepanjang sejarah, pemimpin Kristen mengumumkan pemecatan pemimpin Islam yang hafizh Al-Quran dan untuk kemudian menutup semua media Islam.”

Satu gerakan Islam disebut-sebut nyata berkontribusi bagi kudeta militer. Menarik, menunggu sikap gerakan ini terhadap pemerintahan berikutnya yang tampaknya akan dikomandoi oleh para pemimpin Koptik.

TV-TV Israel berpesta.

Mursi masih di bawah pengawalan paspampres, yang sejauh ini masih komitmen menjadikannya sebagai Panglima Tertinggi. Mursi adalah tahanan rumah saat ini. Beberapa wilayah di Shaid Mesir meminta Jenderal As-Sisi membatalkan kudeta dalam 24 jam. Jika tidak, wilayah Shaid akan memerdekakan diri dan mendeklarasikan imarat Islam.

Semua pendukung Moursi diminta untuk tidak meninggalkan Rab’ah Al-ADAWIYAH, berkaca pada tragedi FIS di Al Jazair. Majelis militer terbelah. Demo besar masih akan meledak hari Jumat besok.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar